Cerita Misteri Hantu Tanpa Kepala Seorang Tentara

Hai, namaku Rahmat Hermansyah. Narasi ini bermula saat saya bermain permainan sebagai hobyku serta beberapa rekanku yakni bermain airsoft gun. Mungkin saja beberapa orang belum tahu dengan permainan ini. Airsoft gun itu satu permainan yang termasuk semacam aktivitas berolahraga dengan memakai alat tiruan senjata api serta perlengkapan serta ketertarikan berbau militer serta kami umum bermain di daerah rimba pinus di Cikole, Lembang, Jawa Barat. 

Seperti umum kita mengawali permainan dengan diawali regroup team serta penunjukan men of position atau peran orang dalam team. Kami bermain dengan seru saat pagi itu seperti yang umum kerjakan. Berjam-jam lalu pada tengah hari sekitaran jam 12 : 02 kami juga lakukan break lebih dahulu untuk sebatas istirahat serta makan siang, ngumpul bareng semuanya team, juga bersenda gurau. 

Beberapa orang melakukan shalat dzuhur lantaran kami lakukan tiap-tiap orang dalam team dianjurkan membawa peralatan shalat. Lalu kami bermain kembali dengan seru sampai sore tiba pada saat itu sekitaran jam 17 : 02. 

Beberapa beberapa rekanku juga ada yang merekomendasikan “Udahan lah kita pulang saja. Dah sore, gan, ” namun saya serta sebagian orang rekanku masihlah menginginkan bermain saya juga menjawab dari omongan mereka “Lah masihlah siang ini koq gan. Klo pulang saat ini, ngga seru dong. Mending terusin saja sampai malem. ” 

Serta mereka juga terasa ditantang “Boleh gan, mari lah siapa takut… Jarang-jarang kan kita main sampai malem. ” Aaku menjawab “Ok. ” 

Serta kami juga bermain sampai rimba pinus itu sampai gelap. Cuma sinar bln. mengintip memberi sedikit sinar melalui sela-sela dahan pohon pinus saat sore itu. Saat sudah beranjak ke jam 18 : 34. Kami tetaplah bermain dengan asik meskipun kondisi sudah gelap. Saat kami tengah bermain ada satu keganjilan serta hal aneh. 

Kami bermain dengan jumlah kami ada 34 orang serta terdiri jadi tiga team. Semasing team 11 orang serta bekas satu orang jadi marshall atau dalam bhs permainan umum yaitu wasit, didalam team kami terdiri jadi sebagian posisi. 

Posisi pertama yaitu sebagai penyerang atau infiltrasi. Posisi Ke-2 yaitu sebagai dukungan atau second line. 
Serta posisi ketiga yaitu Sniper Operator. 

Serta kebetulan sekali saya yaitu seseorang Sniper Operator, yang memanglah mesti terdapat di posisi belakang sebagai pengintai musuh (hehhe, sorry kebawa situasi). 

Kami sama-sama baku tembak antar team, serta didalam ketentuan jika terserang tembakan dari musuh, mesti mengakuinya dengan mengangkat tangan serta berteriak “Hit!!! ”, namun keanehan serta kejanggalan mulai merasa olehku, saya mulai mencium aroma aroma bunga yang memanglah cukup harum. 

Saya juga bergumam dalam hati “Ahh, ini mungkin saja hanya wangi dari bunga liar yang ada di rimba pinus ini, ” sembari tetaplah bersembunyi. 

Benar saja perasaanku makin menjadi-jadi, mendadak saya rasakan angin menimpa belakang kepalaku. Saya merinding merasakannya. Bulu kudukku berdiri, jantungku berdebar kencang. 

Saya ajukan pertanyaan dalam hati “Padahal, tadi ngga ada angin kenceng serta dahan pohon juga ngga gerak, mengapa ya? ” Seakan menjawab pernyataan dalam hatiku, angin kembali meniup menimpa samping kiri dari tempat saya bersembunyi. 

Serta tak tahu memanglah perasaan atau cuma halusinasiku, angin itu seakan olah seperti nada orang yang tengah berbisik pelan padaku “Tolong aku……tolong aku…. tolong.. ” 

Saya juga terdiam sesaat, saya selekasnya beranjak dari tempatku ini. Saya jalan sebagian langkah, langkah untuk langkah saya beralih tempat. Terdengar agak jauh dari tempatku ada sebagian orang berteriak “Hit!!! ”, sinyal mereka mesti keluar dari permainan. 

Saya memikirkan serta bergumam lagi dalam hati “Wah, beberapa dari teamku telah ada yang keluar nih? Tinggal berapakah orang lagi ya? ” Saya tak dapat memprediksi berapakah orang yang tersisa dari teamku. 

Serta saya putuskan untuk kembali mengambil langkah serta punya maksud mencari bekas dari teamku. Tidak jauh saat saya melangkahkan kaki. Tampak seperti ada seorang yang tengah merunduk menanti suatu hal atau seorang. 
Saya juga terasa lega, ada seorang yang mungkin saja itu yaitu rekan dari teamku. 

Namun, perasaan tenang itu selekasnya beralih, saat saya mendekatinya………. yang nyatanya itu yaitu arwah seseorang tentara tanpa ada kepala. 

Saya lihat kepala dari tentara itu mendadak lepas demikian saja dari tubuhnya, saya juga terkaget-kaget serta tubuhku gemetar. 

Saya mendadak tidak dapat menggerakan kakiku, saya juga terpaku lihat peristiwa itu. Terasa tak yakin atas apa yang kulihat, saya juga selalu melawan rasa takutku……………… 

Namun saya tidak kuat menahan rasa takut serta rasa aneh juga kengerian, tubuhnya berlumuran darah dengan kepala lepas serta lehernya seperti sisa sayatan benda tajam serta di dadanya ada lubang-lubang yang penuh dengan darah serta belatung yang keluar, saat itu juga bau aroma bangkai menyeruak membuatku rasakan mual yg tidak tertahankan. 

Tubuhku juga jadi tambah lemas serta makin berat, pada akhirnya saya jatuh pingsan serta tak ingat lagi dengan peristiwa yang saya alami selanjutnya………… 

Didalam alam bawah sadarku tiba2 saya mendengar nada beberapa rekanku “Bro, sadar bro”. Lalu rekanku2 bercerita padaku apa yang sesungguhnya berlangsung. Mereka bercerita kalau saya tengah duduk seperti orang berlutut dengan tatapan kosong tanpa ada arah. 

Lalu mereka memapahku sampai ke titik kumpul atau umum kami sebut safety zone. Lantas saya bercerita pada mereka apa yang saya alami waktu tadi, serta mereka juga bengong seakan tak yakin lantaran mereka tak rasakan keganjilan serta keanehan apa pun. 

Serta kemudian kami juga bergegas pulang lantaran telah sangat malam jam tunjukkan pada angka 22 : 04 kembali pada tempat tinggal semasing. Serta kami juga setuju tidak untuk bermain hingga malam lagi

Posting Komentar

0 Komentar