Kisah Dan Pengalamanku Ketika Memakai Susuk Seks

Pengalamanku Ketika Memakai Susuk Seks Saya sekarang ini berusia 35 th., istriku saat ini berumur 28 th., masihlah ingat hangatnya bln. madu waktu usiaku 25 th. sesaat istriku waktu itu berumur 18 th.. Saya terasa jadi seseorang lelaki perkasa, bagaimana tak, saya melakukan keharusan sebagai lelaki 3-5 kali dalam semalam. Mungkin saja lantaran sudah dikonsumsi umur atau staminaku yang mulai alami penurunan, walau sebenarnya istriku sekarang ini tengah keadaan yang menggelora dalam soal ranjang. Saya cuma dapat mengerjakannya satu kali dalam satu minggu itupun paling lama 10 menit. 

Rasa menginginkan membahagiakan istri, serta takut istriku mencari pelampiasan diluar, jadi beragam langkah kulakukan, dari mendatangi klinik therapy kejantanan, hingga therapy alat vital yang menjanjikan kuat serta tahan lama, namun akhirnya tak bermakna. Gula darah sebagai musuh lelaki lantaran menyebabkan impoten, telah kulakukan checkup ke dokter serta akhirnya normal. 

Sesudah terasa putus harapan, seseorang rekan merekomendasikan untuk menjumpai salah seseorang paranormal yang mampu menanam biji tasbih kedalam alat vital kejantanan, yang tuturnya bakal bikin alat vital kita jadi lebih kuat serta tahan lama. Atas referensi rekan jadi janji untuk berjumpa dengan paranormal itu sudah kubuat. 

Pada hari yang ditetapkan, kuceritakan permasalahan yang tengah menimpa diriku. Paranormal itu cuma tersenyum, serta menghibur kalau saya tak sendiri yang merasakannya, juga tak perlu cemas tuturnya. Sesudah menyetujui mahar, lantas akupun mulai diterapi oleh lantaran hal semacam ini kurang etis untuk dikisahkan, yang tentu diluar nalar fikiran normal. Tetapi akhirnya waktu itu cukup memuaskan serta diriku terasa yakin diri lagi sampai tak sabar untuk hingga dirumah untuk membuktikannya. 

Waktu malam hari, istriku heran dibuatnya, lantaran rasakan sensasi yang mengagumkan serta cukup senang lantaran pertarungan kami hingga berjam-jam. Saya sendiri tak yakin bila tak merasakannya. Saat pagi harinya istriku bangun kesiangan serta terlihat agak lesu, mungkin saja lantaran permainan kami samalam. 

Tetapi sehari-hari sesudah kami bermain, istriku makin hari makin kurang bergairah atau lesu saat pagi harinya. Bahkan juga untuk memasakpun saat ini jadi malas, saya tetaplah pada pendapat sendiri, mungkin saja akibat keletihan melayaniku diatas ranjang. 

Satu waktu saya berbarengan anak istri pulang kampung ke tempat tinggal orang tuaku, ayahku agak kaget lihat istriku yang dahulu cantik fresh, namun saat ini kurus serta kurang bergairah, lantaran ayahku ajukan pertanyaan, akupun bercerita dari pertama hingga sekaran, lantaran memanglah maksud kedatanganku sekeluarga menjumpai ayahku untuk minta saran, yang kebetulan ayahku cukup mumpuni permasalahan kebatinan. “Coba malam ini anda berkumpul dengan istrimu, kelak saya bakal menerawang apa yang sesungguhnya berlangsung dengan dirimu” demikian pesan bapak yang kebetulan saya sekeluarga bermalam dirumah ayahku. 

Esok harinya, waktu berdua denga bapak, beliau menyampaikan kalau waktu saya bermain dengan istriku, sesungguhnya bukanlah diriku yang menggauli istriku, tetapi sosok genderuwo, sudah pasti daya tahannya hebat serta alat vital jadi besar serta kuat tahan lama, serta tersebut yang bikin istriku semakin hari semakin kurang bersinar atau lesu, cukup kaget saya mendengar penjelasan dari bapak. Genderuwo itu datang dari susuk yang kupakai, juga susuk-susuk yang lain terlebih dulu. Saya terasa bersalah, lantaran sudah mencemoohkakan istriku sendiri, meskipun niatku baik, untuk anggota kenikmatan pada istriku. 

Pada akhirnya susuk itu dibuang oleh ayahku yang nyatanya mumpuni permasalahan itu. Beliau cuma berpesan “Manusia itu telah prima, jadi tak perlu diberi tambahan dengan memasukkan benda-benda yg tidak semestinya, lantaran bermakna kita dengan cara tidak segera sudah berasumsi ciptaan Allah kurang prima, yang demikian termasuk juga luar sunnah, untuk permasalahan rumah tangga cukup shalat yang rajin serta kerap dzikir, jadi insya Allah tak kalah oleh susuk manapun juga”. Pesan itu hingga saat ini masihlah kuingat, serta memanglah akhirnya memuaskan. Semoga pembaca tak mengalam apa yang sudah kualami,

Posting Komentar

0 Komentar