Kenalin dahulu nama saya Joko, saya menginginkan menceritakan mengenai pengalaman riil yang pernah saya alamin, saat saya kuliah saya tinggal dengan kelurga paman saya di daerah Bekasi…
Cerita bermula waktu paman saya pindah tempat tinggal barunya yang mana saya juga turut pindah, tempat tinggal paman itu memiliki 3 lantai yang mana di lantai 3 itu ada ruangan untuk membersihkan, kamar pembantu (yang pada akhirnya di menjadikan gudang), serta ada studio bandnya juga.
Dimuka kepindahan peristiwa mistis telah berlangsung, waktu itu si mba pembantu paman saya senantiasa rasakan capek saat berberes di lantai 3. Si mba terasa kerjaannya seolah tak pernah usai di lantai itu, awalannya tidaklah terlalu aneh lantaran lumrah capek bila bekerja sebagai pembantu, namun lama kelamaan muka si mba senantiasa pucat bila usai berberes di lantai 3.
Pada akhirnya satu peristiwa berlangsung, cocok banget saat itu lagi maghrib si mba alami kerasukan, di waktu peristiwa saya memanglah tak ada dirumah, saya mendaptkan narasi ini segera dari anaknya paman saya yang namanya Dendi (Lelaki). Dia narasi bila si mba kerasukan serta menyampaikan bila dia yaitu penunggu tempat tinggal itu. Selanjutnya dia menyampaikan bila dia yaitu jin bermata satu (jin iprit). Jin itu katakan bila dia telah lama tinggal di situ serta geram bila kamar mandi yang ada dibawah dibongkar serta jadikan tempat untuk berwudhu, (memanglah paman saya beli tempat tinggal itu awalannya cuma satu lantai lantas di renovasi jadi 3 lantai).
Si jin menyampaikan bila dia meneror akan tidak keluar dari badan si mba serta bahkan juga bakal membunuh si mba bila dia tak diberikan tempat baru. Lantas paman yang memanglah memiliki kekuatan supranatural menyampaikan bila dia mesti berjanji tak bisa menganggu lagi, serta sebagai tempat barunya silakan isi lantai 3 serta dilarang menginjakan kaki di lantai 2 maupun lantai 1.
Serta sesudah peristiwa itu si mba segera pilih untuk mengundurkan diri. Sepanjang 4 th. saya tinggal disana saya kerap mendengar ada nada di lantai 3 tiap-tiap malam. Saya memanglah di ajarkan tidak untuk takut dengan makhluk halus lantaran bila takut mereka jadi lebih kuat daripada kita.
Pernah satu peristiwa waktu tengah bln. Ramadhan saya lagi gak dapat tidur walau sebenarnya telah jam 2 malam serta lantaran saya fikir sebentar lagi bakal sahur (bila tidur tentu akan tidak sahur) pada akhirnya muncul inspirasi untuk maen gitar. Lantaran klo di kamar takut berisik pada akhirnya saya putuskan untuk maen di studio band yang terdapat di lantai 3, awal naik ke lantai 3 saya cuek saja lantaran memanglah telah umum dengar beberapa nada seperti orang jalan atau nada seperti ada yang melempar batu dari lantai 3 ke lantai 2.
Waktu saya masuk ke studio juga saya masihlah terasa umum saja, hingga pada akhirnya saat saya tengah genjreng-genjreng gitar mendadak ada nada seperti “SSSSSTTTTTTTTTTT”
Mendengar nada itu jantung seperti ingin copot lantaran suaranya terang sekali di telinga saya. Kontan dalam kondisi terperanjat mata saya jadi mencari arah nada itu, serta yang lebih mengagetkan saya lihat ada telapak kaki diatas plafon studio, saya meyakini itu bukanlah kaki manusia lantaran jarinya cuma 3 serta cuma satu kaki yang tampak, saya belum ingin beranjak lantaran kaki saya masihlah lemas selemas-lemasnya.
Sembari menghimpun tenaga saya sembari beristigfar saat semuanya telah normal saya baru turun ke kamar saya lagi. Masihlah di bln. Ramadhan saat itu nenek saya mengadakan buka berbarengan dengan sebagian saudara yang lain dirumah namun saya serta Dendi tengah tak ada lantaran kami miliki aktivitas diluar.
Saya kembali pada tempat tinggal sekitaran jam 7-an serta kondisi tempat tinggal ada banyak sepupu serta saudara. Satu diantara sepupu saya (namanya Ayu) bercerita pada saya bila waktu itu dia ada di lantai 2 tengah melihat tv serta dia mendengar terang ada nada seorang yang tengah bermain drum, awalannya dia fikir itu saya atau Dendi (memanglah cuma kami berdua yang kerap ada di studio) serta dia tak memikirkan hal yang aneh-aneh, hingga saat ingin berbuka puasa nada drum itu masihlah selalu terdengar, pada akhirnya Ayu punya niat untuk ke ruangan studio untuk memberi tahu bila bakal selekasnya maghrib.
Namun kenyataannya, Ayu terperanjat lantaran saat dia buka lampu studio dalam kondisi mati, serta nada yang tadi terdengar tak ada lagi, spontan saja Ayu segera turun ke lantai basic serta bercerita ke nenek serta keluarga yang lain.
Peristiwa selanjutnya saat saya baru pulang dari universitas sekitaran jam 8. 30 malam, tak seperti umum saat hingga tempat tinggal saya segera bersih-bersih. Ini saya jadi bersantai dahulu di sofa serta buka laptop untuk melihat Youtube (umumnya saya lakukan ini sesudah saya bersih-bersih serta usai sholat). Lantas samar-samar terdengar seperti ada nada cekikikan ketawa kecil di kamar Dendi. Saya fikir itu nada Dendi yang tengah telepon-teleponan dengan pacarnya.
Saya dengarkan ketawanya semakin tegas saja serta nada ngbrolnya juga terdengar begitu terang meskipun apa yang di obrolkan tidaklah terlalu terang, saya tak berprasangka buruk sekalipun jadi asyik lanjutkan menontonnya, saat itu yang saya lihat di Youtube mengenai pemburu hantu, hingga pada akhirnya jam 10. 30 malam saya terasa kok tak seperti umumnya sepupu saya itu lama banget telepon-teleponnya. Namun fikiran saya yah lumrah saja namanya juga pacaran, hingga selanjutnya tante saya memanggil saya serta titip pesan “Jason, tolong kelak bukain pintu buat Dendi ya, soalnya dia baru ingin balik setelah makan malem sama temannya”
Di waktu itu gua segera diam, bingung ingin ngapain, ini jantung untung buatan Tuhan, klo nih jantung buatan manusia tentu telah terlepas! Saya hanya dapat katakan sama tante saya “Terus yang telepon-teleponan di kamar Dendi siapa Tan? ”
Jawab tante saya dengan perasaan umum saja “Tidak tau, orang tak ada siapa-siapa! ”
Peristiwa setelah itu segera dialamin sama Dendi, di kamar dia itu ada boneka manekin yang 1/2 tubuh, lantaran dia memanglah buka usaha pakaian on-line. Waktu itu dia tak terasa seperti umum, dia terasa seperti ada yang mengawasi dia didalam kamar itu. Waktu ingin terlelap dia terasa ada seorang di tepi kasur yang coba mendekatinya. Dia juga terasa boneka manekin itu seolah memandang ke arah dia.
Pada akhirnya dia pindahkan boneka manekin itu di belakang kasur yang mana posisi manekin itu jadi ada diatas kepala Dendi. Serta di situlah peristiwanya, Dendi terasa ada deru nafas dekat dengan berwajah, pada berani atau untuk tidak buka matanya pada akhirnya dengan keberanian yang masihlah beberapa sangsi Dendi buka matanya serta nyatanya benar dia segera lihat terang muka seorang yang rata. Tak ada mata, hidung, mulut, segera Dendi spontan berteriak serta segera lari keluar serta bangunkan kebanyakan orang.
Besoknya ada ritual untuk pengusiran jin itu lantaran menurut paman saya mereka telah tak dapat di ajak kompromi lagi.
0 Komentar