Selain buto ijo dan tuyul cerita pesugihan kandang bubrah juga acapkali terdengar santer dikalangan masyarakat jawa. Entah bagaimana asal usul kisah tersebut, meskipun cerita yang beredar sangat beragam namun sebagian besar masyarakat jawa khususnya sangat mempercayai adanya laku pesugihan ini. “Sangat fenomenal” mungkin ini yang dapat menggambarkan cerita misteri tentang pesugihan yang konon berada di wilayah perbatasan antara wilayah jawa timur dan jawa tengah ini. Untuk mengetahui lebih jauh seperti apa dan bagaimana ritual pesugihan serta pendapat masyarakat tentang hal tersebut dapat kita simak dari uraian singkat di bawah ini.
Pesugihan Kandang Bubrah
Dalam bahasa jawa kandang bubrah merupakan gabungan dari kata “kandang/ rumah hewan” dan “bubrah” yang masing-masing memeliki makna “kandang” dan “rusak”. Entah darimana awal nama pesugihan tersebut diberikan oleh masyarakat, mungkin saja karena salah satu ritual dalam mencari pesugihan sesat ini dengan melakukan renovasi rumah.
Ada banyak pendapat di kalangan masyarakat yang menggambarkan tentang ritual pesugihan yang telah terkenal puluhan bahkan ratusan tahun silam tersebut. Di antaranya adalah sebagai berikut:
Pendapat pertama
Ada beberapa masyarakat yang berpendapat bahwa laku ritual pesugihan dilakukan dengan cara memperbaiki rumah secara rutin setiap satu tahun sekali baik karena adanya kerusakan maupun tidak. Namun disamping hal tersebut, konon secara sadar maupun tidak sadar dalam melakukan renovasi rumah tersebut ada saja orang yang menjadi korban atau juga kerap disebut dengan tumbal. Entah bagaimana kebenaran pendapat masyarakat ini hanya Allah SAW yang Maha Mengetahui.
Pendapat kedua
Pendapat ini sebenarnya hampir sama dengan pendapat pertama, dimana para pelaku pencari pesugihan harus melakukan perbaikan rumah dalam waktu satu tahun sekali dan melakukan ritual sesat dengan orang tertentu secara rutin. Jika pendapat kedua dalam menggambarkan cerita pesugihan kandang bubrah ini benar adanya berarti dapat kita lihat dengan jelas bagaimana para jin menyesatkan manusia agar terjerumus dalam kenistaan yang nyata dengan melakukan perbuatan sesat secara terang-terangan.
0 Komentar