Keris Kyai Nogo Pasung Yang Haus Tumbal Cerita mengenai keris pusaka yang membawa kutukan serta pencabut nyawa tidaklah cerita klise semata. Seperti Keris Mpu Gandring yang melegenda lantaran mencabut 7 nyawa ksatria paling utama. Juga Keris Setan Kober yang menggegerkan intrik kekuasaan Demak Bintoro.
Walau tidak sebesar ke-2 keris pencabut nyawa itu, di masa millenium ini, ada banyak pusaka yang juga haus darah. Pusaka berornamen seekor naga berlekuk 9 ini mencabut sebagian nyawa tidak berdosa. Oleh pemiliknya, pusaka kutukan ini dinamakan Kyai Nogo Pasung.
Berawal dari seseorang pedagang tosan aji yang bermukim di Polokarto, Miclas Prijanto. Kebetulan dia ditawari supaya memahari sebilah pusaka oleh seorang yang terasa tidak kuat dihuni pusakanya.
Sesudah diliat nyatanya pusaka itu ber-ornamen seekor naga berlekuk 9. Pemiliknya minta supaya dimahari 3, 5 juta rupiah.
Sesudah berlangsung tawar menawar harga, pada akhirnya disetujui serta dilepaskan dengan mas kawin 1. 250. 000 rupiah. Serta jadilah pusaka itu jadi punya Michlas Prijanto. Lantaran dia pedagang, jadi selekasnya saja di tawarkan pada beberapa pelanggannya. Memanglah banyak yang meminatinya untuk jadikan koleksi ataupun di ambil tuahnya.
Serta yang paling getol menguber yaitu Pak Madi, pengagum tosan aji dari Semarang. Saat itu dilepaskan dengan mahar 2 juta rupiah. Anehnya, baru dua bln. pusaka itu dibawa Pak Madi, dikembalikan lagi ke kios Michlas Prijanto. Muka Pak Madi terlihat kurus kering, nampaknya habis sakit yang cukup gawat.
" Pak Michlas, pusaka ini saya kembalikan. Terserah Ayah, ingin kembalikan mahar saya berapakah, " kata Pak Madi lirih sembari menyerahkan pusaka Kyai Nogo Pasung.
" Memangnya mengapa tho, Pak Madi? " bertanya Michlas pingin tahu.
Semula Pak Madi tidak ingin bercerita cerita tragis yang menerpa keluarganya. Sesudah ketempatan tosan aji ini, cuma dalam kurun saat 2 bln., ia kehilangan 2 anaknya yang disayangi, akibat sakit yang aneh serta kecelakaan jalan raya. Serta dianya mulai diterpa sakit-sakitan. Anehnya, tiap-tiap malam Jum'at, Pak Madi senantiasa mimpi lihat seekor naga cuma kepalanya saja, mengisap darah manusia.
Mendengar hal semacam itu, Michlas terasa kasihan. Ia cuma memotong 10 % dari keseluruhan pembelian dulu. Pusaka itu kembali jadi punya Michlas. Dia lantas membawa pusaka Nogo Pasung ke tempat tinggalnya. Anehnya, cuma kurun waktu sebulan saja, istrinya sakit kronis serta mesti opname dirumah sakit. Mulai sejak ada pusaka itu Michlas juga mengakui senantiasa kacau fikirannya, bahkan juga sekian kali ia terjatuh dari sepeda motornya. Lantas ia mulai mengkait-kaitkannya dengan Nogo Pasung.
Mujur, kurun waktu tidak lama ada orang dari Rekanggung yang bertanya Kyai Nogo Pasung. Orang itu sayangnya cuma berani menawar 1 juta rupiah saja. Lantaran Michlas ketakutan dengan Kyai Nogo Pasung, selekasnya saja diberikan. Legalah dia mulai sejak pusaka kutukan pergi, keluarganya normal kembali seperti yang lalu.
Tiga bln. berlalu dengan damai. Serta di satu siang, mendadak orang dari Rekanggung yang pernah memahari pusaka Kyai Nogo Pasung datang lagi. Hati Michlas deg-degan tidak karuan. Ia mengira tentu pusaka kutukan itu bakal dikembalikan lagi. Sangkaannya ini memanglah benar.
Menurut cerita pembeli terakhir ini pada Michlas, peristiwa yang dirasakannya tambah lebih tragis lagi. Tempat tinggalnya kebakaran serta habislah harta bendanya. Anehnya waktu berlangsung kebakaran, walau lemari tempat menaruh pusaka ini jadi abu, kotak penyimpanan Kyai Nogo Pasung cuma gosong saja, serta pusaka serta warangkanya utuh.
Cuma dalam tiga bln. menaruh pusaka ini, tujuh kali dia alami musibah serius. Walau tidak hingga memohon tumbal korban jiwa. Sang yang memiliki paling akhir menekan Michlas supaya ingin mengambil kembali pusakanya ini, atau sekurang-kurangnya dititipkan untuk dimaharkan ke orang lain.
Michlas si pedagang tosan aji ini betul-betul serba ketakutan dengan pusaka ini. Mujur waktu itu ada Engkong, seseorang suhu keturunan Thionghoa yang tuturnya tinggal di Jakarta (Tebet). " Beberapa orang tosan aji cuma tahu nama beliau Engkong saja, " cerita Michlas.
Engkong begitu tergiur pada pusaka itu. Michlas selekasnya saja menyerahkan pusaka itu pada Engkong. Serta saat itu oleh Engkong cuma dimahari 750 ribu rupiah saja. Dengan cermat Engkong mencermati bilah pusaka itu. Nampaknya dia begitu mengerti getar-getar gaib yang tersimpan didalam bilah pusaka sangar ini.
Menurut Engkong, tangguh pusaka ini di buat jaman kerajaan Pajang. Dapurnya umum dimaksud Nogo Nowo atau umum diberi nama Kyai Nogo Pasung. Karakternya begitu keras serta kasar. Apabila tidak dapat mengatur perangainya pusaka ini bakal membawa bencana, bahkan juga hingga tumbal nyawa. Cuma pas dipakai oleh orang yang bergerak dalam bagian kemiliteran. Perbawanya, bakal membatasi ruangan gerak musuhnya atau lawan politiknya.
Apabila dibawa ke medan pertempuran serta dilepaskan dari warangkanya, bakal terlihat tampak seekor naga hitam yang begitu besar seperti mengamuk.
Kebetulan saat itu Penulis ada dilokasi tempat transaksi pemaharan itu ada. Serta sebelumnya dibawa Engkong, pusaka Kyai Nogo Pasung bisa diabadikan terlebih dulu.
Memanglah, baiknya waspada dengan bilah pusaka. Apabila tidak memahami tambah baik tidak usah menyentuhnya. Terlebih mengoleksinya.
0 Komentar